be your self

be your self

Kamis, 08 Desember 2011

puisi akuntansi



      Aku buat ini semua awalnya iseng2 ajjah..
But kata anak wkb bagus, dn ada yang bilang suruh masukin FB, so aku masukin dehh. Mungkin ini Cuma puisi biasa. Tapi aku mau itu buat kalian bisa mengenangnya di hati kalian.. love wkb dan pe’esbok, Dan kk juga mbak kelasku anak IPS. juga buat orang-orang yang aku sayang.




Kau bagaikan pendapatan cinta pada kas hatiku
Cintamu bagaikan kendaran pada jiwaku
Sat beban pikiran pada kas hatiku meningkat
Menurun drastis utang budi pada kas hatimu
Saat piutang hati pada kas jiwaku ku temukan
Tanpa ada peralatan cintamu
tapi
sesungguhnya ada cintaku diperlengkapan pada kas dirimu
yang kau simpan rapat
dan
ta akn mengalami akumulasi penyusutan
itulah jurnal cintaku padamu
bagaiman dengan neraca hatimu?
Akankah debit cintamu lebih besar dari debit kredit sayangmu?
Jangan pernah kau buat kerugian pada kas hatimu
Karena kau susutkan peralatan cintamu
Bagaimana kau bisa mengatasi penyusutan itu
jika kredit bohongmu itu besar
pernahkah kau berpikir untuk membuat modal cintamu kembali?
Mana pengorbanan kas cintamu?
Sat itu debit maafku menurun karenamu
Kesabaran pada kas hatiku tak berkurang
Karena aku tahu kau selalu berusaha meningkatkan debit cintamu untuku
Aku selalu memikirkan bagaiman utang budi itu bisa ku balas pada modal hatimu
Terkadang aku selalu menyimpan peralatan cintamu dengan rapi
Tapi
Apakah kau juga begitu ?
Aku berharap perlengkapan cintamu tak mengalami penyusutan
Akankah debit setiamu lebih besar daripada kredit bohongmu?
Itulah akuntansi cinta kita

kini kita mulai mempelajari jurnal penyesuaian hati
bagaimana kita bisa membuat balance hati
mengimbangi dan memimikirkan supaya hati kita tak rugi
dan kita mencoba untuk meminimaliskan beban

semoga jurnal penyesuaian kita tak menjadi rumit
hingga kita bisa menyusun menuju laporan laba rugi cinta kita
yang hanya terdiri dari pendapatan dan beban hati
semoga pendapatan cinta kita lebih besar dari beban.

haruskah aku mengotori kertas kerja ku dengan tipe-X salah
atau harus menyusun ulang hingga menjadi susunan yang utuh dan bersih
hingga kita menyusun Neraca tanpa beban
hingga kita bisa menyusun dalam jurnal pembalik.

dengarkan aku wahai kertas kerja
mengertilah bahwa aku akan beranjak ke jurnal pembalik
aku akan menyusunnya dalam laporan laba rugi kisah kita
kan ku lanjutkan ke laporan perubahan modal

hingga akhirnya kita berujung pada jurnal penutup kisah kita
semoga kisah perjalanan akuntansi cinta kita berakhir balance
itu yang semua orang harapkan
bersihkan hati dari korupsi..

demikianlah kisahku bersama akuntansi cintaku
semoga semua akan berakhir dengan balance
jadikanlah diri kita menjadi makhluk yang jujur
supaya akuntansi cinta kita mendapat akhir yang baik

DEMIKIANLAH SEKILAS SEBUAH PUISI UNTUK KALIAN SAHABAT :-)
KENANGLAH INI UNTUK KITA SEMUA.
JANGAN PERNAH LUPAKAN KISAH KITA SAHABAT.
KARENA KITA SATU UNTUK SELAMANYA


SALAM MANIS ::
MIKA MIYANTI

Sofware-Sofware Gratis yg sering di Pergunakan

Ada Banyak permintaan dari Teman-2x? yg minta di kasih ling Sofware-2x? Penting yg sering di pergunakan? Sedikit saya tuliskan ling-ling downloadnya:

1. Sofware DVD www.dvdshrink.org

2. A firefox extension that is capable to remove all adshttp://adblock.mozdev.org/
3. Processor test - leave ONLY CPU (FPU) checkbox checkedhttp://testmem.nm.ru/snm.zip
4. Nforce 2 Tweakerhttp://www.dslreports.com/r0/download/734662~16a20e046ea7a0fbdfae62b6a9cda22f/nf2tweaker025b.zip

5. jv16 Power Tools - Registry cleaner and freeware alternative in notes http://www.macecraft.com/downloads/jv16pt_setup.exe
6. Windows Washer - Cover up your trackshttp://www.webroot.com/php/tryme.php?bjpc=4060&vcode=DT01
7. Shoot The Messenger .http://www.grc.com/files/shootthemessenger.exe
8. Anti virus : AntiVir - http://www.free-av.com/
Avast - http://www.avast.com/i_idt_1018.html
AVG - http://www.grisoft.com/
ClamWin - http://www.clamwin.com/

9. Anti Spyware: Ad-aware -http://www.lavasoft.de/software/adaware/
Bazooka - http://www.kephyr.com/spywarescanner/index.html
Diet K - http://www.dietk.com/
SpyBot Search & Destroy - http://spybot.safer-networking.de/
SpywareBlaster -http://www.javacoolsoftware.com/spywareblaster.html
SpywareGuard -http://www.wilderssecurity.net/spywareguard.html
WinPatrol - http://www.winpatrol.com/

Rabu, 07 Desember 2011

this my second blog

hello guys,, hihi. ini blok aku yang ke - 2. kalo mau lihat blog pertama aq, kunjungin ajjah. http://mujahidahsolehah25.blogspot.com/. nihh fb aku http://www.facebook.com/mikamiyanti?ref=tn_tnmn. and ini twitter aku mika_greeny. https://www.facebook.com/groups/104456721187/ ini rohis yang aku ikuti. https://www.facebook.com/group.php?gid=247856210192 ini juga ikatan antar rohis di kabupaten muara enim, silahkan add and jangan lupa follow blog aku yah. :).
silahkan comment tentang blog ini.

melongok islam di india

Sudah dua bulan saya di India, tapi belum sempat juga menulis untuk Qiblati. Saya sudah sampaikan ke ustadz Agus Hasan Bashori, Lc,,M.Ag bahwa insyaAllah saya akan segera menulis. Hanya saja kesulitan beradaptasi dengan lingkungan mungkin menjadi salah satu kendala. Saya masih sibuk dengan pengenalan budaya masyarakat di sini dan kuliah. Sampai kemudian sore ini, ketika membuka email, ustadz kembali menanyakan, mana tulisan kami. Saya pun berusaha untuk segera menulis.
Berangkat Ke India
Setelah meninggalkan Indonesia, muncul perasaan sedih yang luar biasa. Saya harus meninggalkan keluarga. Kepada Allah semata kami berserah dan memohon perlindungan. Apalagi setelah tiba di Bandara Internasional New Delhi pada malam tanggal 7 Juli 2010, saya langsung merasa sangat asing dengan negeri ini. Untuk keluar dari bandara saja, membutuhkan waktu antri lebih dari 2 jam karena harus melapor ke bagian imigrasi terlebih dahulu. Antriannya begitu panjang, sayang tidak sedikit mereka yang memotong antrian saya. Tidak ada garis, tidak ada satpam atau apapun yang mengatur barisan. Hanya etika saja yang coba saya jaga.
Setelah keluar dari bandara kemacetan di sana sini dan suara klakson mobil yang saling bersahutan memekakkan telinga. Saya langsung berfikir, inikah India?. Kesan kurang baik pun muncul, Alhamdulillah akhirnya pada pukul 00.00 waktu Delhi (jam 01.30 WIB) saya diantar ke hostel oleh sopir dari perwakilan pemerintah India.
Awalnya saya membayangkan begitu nikmat akan tinggal di hostel karena sudah menempuh perjalanan panjang, Sejak jam 8.00 pagi tadi saya sudah berada di bandara Juanda, kemudian menunggu hampir 4 jam di bandara Kuala Lumpur. Waktunya untuk istirahat. Ternyata, hostel yang dimaksud adalah tempat yang tidak lebih dari barak. Di satu ruangan yang luas, saya lihat ada banyak orang yang tidur. Tempat tidurnya bertingkat seperti di pondok pesantren. Barang-barang berhamburan dan baju bergelantungan di mana-mana, bahkan di atas Air Condition (AC) sekali pun. Air pun menggenang di beberapa bagian lantai.
Saya masuk dan membiarkan penghuni sebelum saya tetap terlelap. Tapi saya berfikir keras, bagaimana caranya untuk segera meninggalkan tempat ini. Saya tidak bisa lama-lama di sini. Bersyukur keesokan paginya setelah sholat subuh saya bisa menghubungi mahasiswa Indonesia yang ada di New Delhi dan minta untuk segera dijemput.
Satu hal yang terjadi ketika waktu sholat membuat saya heran. Meskipun banyak orang, para calon-calon penuntut ilmu dari berbagai Negara tadi sholat sendiri-sendiri. Selain itu, banyak yang hanya sholat pakai singlet dan sehabis sholat juga menggerak-gerakkan tangannya. Saya tidak tahu, itu apakah bagian dari doa mereka atau apa.
Bersyukur ada 2 orang yang mau saya ajak sholat berjama’ah. Dan itulah yang membuka keakraban kami untuk saling menyapa. Saya baru tahu, ternyata kebanyakan dari mereka berasal dari Afghanistan dan Negara-negara Asia Tengah seperti Tajikistan dan Kirgiztan. Mereka adalah beberapa mahasiswa asing yang juga mendapatkan beasiswa pemerintah India tetapi belum mendapatkan tempat tinggal.
Dari pembicaraan dengan anak-anak Aghanistan saya tahu bahwa ternyata Amerika sudah sedemikian rupa mempengaruhi negara itu. Dari pembicaraannya, mereka begitu bangga dengan Amerika. Mereka bilang Amerika adalah negara yang hebat dan perlu ditiru, sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Bahkan dengan gurauan, salah seorang di antara mereka bertanya kepada saya. “Bagaimana dengan jenggot Anda, apa Anda juga tergabung dalam Al-Qaedah?”, ujar mereka.
Saya pura-pura tidak paham dengan Al-Qaedah sambil saya tanya, “Bukankah Al-Qaedah dan Thaliban ingin menerapkan syariat islam di Afghanistan?” Langsung saja mereka bicara panjang, yang intinya menunjukkan bagaimana lemahnya pemahaman Al-Qaedah dan Thaliban terhadap konteks kehidupan masa kini. Demokrasi ala Amerika adalah sesuatu yang harus ditiru Afghanistan dan tentu saja Negara muslim lainnya. Begitu kata mereka.
Saya bergumam dalam hati, “Ternyata orang-orang Afghanistan tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya”. Mereka ternyata tidak begitu membela islam, dan dari mahasiswa yang saya temui, tidak seorang pun yang bisa berbahasa arab walau sedikit saja. Kalau bahasa inggris jangan ditanya. Fasihnya luar biasa. Ternyata mereka belajar dari pasukan Amerika yang menyerbu negara Aghanistan tahun 2001 lalu dan masih bertahan di sana sampai sekarang.
Berkenalan dengan India
Setelah dijemput oleh seorang teman dari Indonesia yang juga kuliah di kampus yang sama, saya tinggal di kampung muslim, tidak jauh dari kampus. Beberapa kali kalau ke kampus saya jalan kaki, tapi lebih sering naik rekshaw (sejenis becak yang ditarik dengan sepeda ontel, sopirnya di depan, bukan di belakang seperti di Indonesia). Saya sengaja tinggal di sini karena dekat dengan masjid Jami’.
1. Islam di kampung muslim
Di masjid ini, awalnya saya begitu kaget. Setiap waktu sholat ribuan jama’ah berbondong-bondong menuju masjid. Orang-orang tua, meskipun mereka tidak lagi sanggup sholat sambil berdiri, mereka tetap berjama’ah lima waktu di sana. Apalagi kalau hari jumat dan bulan ramadhon, 5 lantai masjid yang besar ini penuh sesak dengan jama’ah.
Hanya saja ternyata ada beberapa perbedaan dari cara sholat di sini yang tidak umum di Indonesia. Mereka kalau tidak salah menggunakan mazhab Hanafi. Pada waktu qomat misalnya, semua dibaca dua kali seperti adzan. Setelah membaca Al Fatihah, makmum tidak menjahrkan bacaan Amin. Mereka juga tidak mengangkat tangan ketika takbir dan i’tidal.
Tapi kalau bulan ramadhan, hanya dalam waktu 26 malam, semua Al-quran dibaca khattam waktu shalat tarawih. Setiap malam, lebih dari satu juz. Shalat tarawih dilaksanakan 23 rakaat.
Adapun wanita, di sini tidak pernah ke Masjid. Mereka kebanyakan menggunakan cadar, hanya saja menurut saya tidak seperti di Indonesia. Banyak mereka yang bercadar tetapi tidak menutup hijab lebih rendah dari dadanya, bahkan ada beberapa yang bercadar tapi menggunakan celana jeans. Saya tidak tahu, mungkin mereka melakukan itu bukan karena pemahaman agama, tapi terpengaruh juga dengan alam India yang begitu berdebu di musim panas.
Udara di sini pada bulan Mei, Juni dan Juli begitu panas, suhu selalu di atas 45 derajat celcius, bahkan mencapai 50 derajat celcius. Bisa dibayangkan kalau keluar rumah, keringat selalu bercucuran. Bahkan di dalam kamar pun kipas angin harus selalu dihidupkan. Sayang, di sini listrik sering mati.
Saking panasnya, saya sempat berfikir, kok ada orang yang mau tinggal di India. Bahkan muncul keraguan untuk terus di sini, sanggupkah saya menghadapi udara yang seperti ini? Belum lagi budaya masyarakat India yang begitu keras. Saya pernah melihat mereka seperti sedang bertengkar, tetapi ternyata tidak lama setelah itu mereka sama-sama tertawa.
Hanya saja, ketika saya melihat ada banyak bayi-bayi kecil, saya merasa kasihan sebenarnya, tapi muncul pertanyaan, bayi kecil saja bisa bertahan di India, kenapa saya tidak? Melihat teman-teman yang sudah bertahun-tahun di India, bahkan beberapa sudah menyelesaikan S-3 mereka, saya juga berusaha menguatkan tekad. Inilah mungkin perjuangan untuk melatih kesabaran. Bukankah azab di akhirat jauh lebih panas dari ini. Satu pelajaran yang kembali mengingatkan saya dengan arti kehidupan. Apalagi saya dikasih tahu teman, insyaAllah nanti bulan November sampai dengan Februari sudah musim dingin (terkadang sampai di bawah 3 derajat celcius)
Hampir setiap habis sholat Shubuh dan Ashar juga diadakan pengajian. Sayang, bahasa urdu yang dipakai, jadi saya tidak paham, kecuali menebak-nebak isi ceramah dari dalil Al-quran dan hadits yang disampaikan. Sempat saya berfikir, kapan di Indonesia bisa juga seperti ini.
Beberapa kali saya juga bertemu dengan orang-orang dari Yaman, Malaysia, bahkan Indonesia yang datang ke sini. Ternyata, Jama’ah Tabligh1 yang markaz-nya di Nizamuddin, tidak lebih 5 km dari tempat saya tinggal, mengirim jama’ah-jama’ahnya hampir ke semua masjid di India. Pernah saya mendengar isi ceramah dari ustadz mereka dari Yaman, dan saya tahu bahwa yang mereka sampaikan begitu sederhana. Mengajak orang shalat ke masjid, bertaqwa dan berda’wah. Hal-hal sangat umum saja tentang islam, tidak mendalam.
2. Budaya Masyarakat di kampung Muslim
Ketika bicara tentang islam di India, tidak berarti kebiasaan pemeluk agama lain lebih baik. Hanya saja ini murni sebagai pengalaman dan renungan saya tentang kondisi umat islam. Saya ingin ada koreksi bahwa seringkali sesuatu kita anggap sebagai islam, tapi ternyata sudah tercampur dengan lingkungan di sekitar kita. Ada beberapa hal yang bukan dari Al-Quran dan sunnah yang dianggap sebagai bagian dari islam.
Lebih dari 80 persen umat islam di India adalah orang yang menjadi mu’alaf dari agama Hindu, terutama mereka yang berasal dari kalangan bawah. Mereka tidak bisa bertahan dengan konsep kasta yang begitu mengikat. Hanya saja ternyata, hal itu memberikan beberapa pengaruh terhadap islam di India, misalnya:
  1. Sistem kasta tetap ada di kalangan islam meskipun sedikit lebih longgar. Misalnya, seorang muslim yang berasal dari kasta rendah, jangan pernah berharap bisa menikah dengan mereka yang berasal dari kasta yang tinggi.
  2. Budaya mereka sebagai masyarakat kelas bawah tetap melekat, misalnya dalam hal cara bicara yang keras dan kasar.
Pernah suatu hari, sepulang dari sholat maghrib saya melihat orang begitu rame berkumpul di luar masjid yang otomatis membuat jalan di sebelah masjid menjadi macet. Ada dua orang yang sedang berdebat dengan suara keras seperti orang sedang berkelahi.
Saya mendekati seorang pemuda yang menurut saya dari wajahnya seperti seorang mahasiswa. Saya langsung tanya apakah dia berbahasa inggris atau tidak. Ketika dia menjawab, ya, barulah saya tahu tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ternyata dua orang tadi, sedang berdebat tentang ajaran islam, yaitu mengenai masalah keutamaan sholat sunnah di masjid atau rumah.
Urusan lain yang menurut saya juga sangat penting adalah budaya menjaga kebersihan lingkungan. India menurut saya sama sekali tidak bersih, apalagi di musim penghujan. Sebentar saja hujan, banjir akan terjadi di mana-mana. Di sini soalnya tidak ada selokan, kecuali ada lobang di bawah jalan, itu pun lebih sering tersumbat.
Masyarakat di sini juga punya kebiasaan membuang limbah di jalan. Sehingga di mana-mana pada musim tertentu kita bisa menemukan ribuan lalat yang beterbangan. Dan mereka pun membiarkannya begitu saja. Saya awalnya kaget, setelah mencari informasi, ternyata hal itu dikarenakan meskipun mereka muslim tetapi tetap terpengaruh dengan budaya orang hindu yang tidak membolehkan membunuh binatang.
Selain masalah budaya, hal ini tentu saja dipengaruhi oleh jumlah penduduk India yang sangat banyak, sekitar 1,2 milliar. Delapan puluh persen dari penduduk India hanya berpenghasilan kurang dari $20 per hari. Sebagian besar orang islam juga termasuk kelompok menengah ke bawah. Adapun jika ada pertumbuhan ekonomi India yang pesat, itu dikuasi oleh segelintir orang yang disebut tuan tanah.
Oleh karena itu, tidak heran jika kita bisa menyaksikan sangat banyak pengemis dengan berbagai kondisi yang memperihatinkan. Ada yang tidak punya kaki, ada yang tidak punya tangan, ada yang berbadan kurus kering, dst. Terkadang, muncul perasaan kasihan terhadap mereka, tetapi mana kala saya melihat mereka tidak pernah sholat, paling tidak setiap waktu sholat mereka tetap duduk pada tempatnya menunggu belas kasihan dari orang lain, saya menjadi sedikit kehilangan simpati. Wallahu a’lam, saya takut jika hati ini menjadi tidak lagi tersentuh melihat orang-orang susah karena sudah menjadi pemandangan harian.
Selain itu, ketika saya mempertanyakan berbagai kondisi tersebut kepada seorang teman dari Kashmir, ia mengatakan bahwa pelayanan pemerintah yang tidak maksimal dan kurang adil terhadap umat islam merupakan sumber berbagai masalah tadi. Konflik Kashmir pun menurut dia, bukanlah urusan sumber daya alam yang selama ini sering diberitakan. Persoalannya, adalah bahwa 100% masyarakat Kashmir, kecuali pejabat-pejabat mereka, ingin bergabung dengan Pakistan sebagai Negara Islam. India yang merasa sakit hati atas pemisahan Pakistan 1947 dari India menjadikan ini sebagai sarana membalas sakit hatinya kepada Pakistan.
Inilah Islam India yang sebenarnya merupakan mayoritas kedua di dunia dengan jumlah tidak kurang 150 juta jiwa, tetapi mereka menjadi minoritas di negerinya sendiri.
Terus Apa yang menarik di India?
Secara sederhana menurut saya yang menarik dari India adalah masalah pendidikannya. Biaya pendidikan di India sangat murah. Untuk level S2 rata-rata hanya 700 ribu rupiah saja per-tahun untuk mahasiswa lokal dan 5 juta rupiah per tahun untuk mahasiswa asing. Bahkan di Aligarh Muslim University, 5 juta rupiah sudah termasuk semua biaya kuliah S3 sampai tamat, bisa 3 s/d 5 tahun. Tidak heran, beberapa teman yang saya kenal, ia masih berusia 24 tahun, sudah akan selesai S3 tahun ini.
Meskipun murah, kualitasnya tidak diragukan. Semua dosen yang mengajar di India minimal sudah lulus S3. Mereka begitu mudah ditemui dan berpenampilan sangat sederhana. Ada yang ke kampus pakai kopiah, ada juga yang hanya pakai sepeda ontel, padahal mereka adalah professor. Jadi di India, nilai kesederhanaan sangat terlihat.
Mahasiswa S2 sering disampaikan oleh dosen “you are just student (Anda hanya seorang siswa), alias seperti belum punya ilmu. Padahal secara teori mereka sudah sangat mumpuni. Sayang memang secara aplikasi masih kurang.
Jika ujian, selama 3 jam, mahasiswa diminta untuk mengerjakan 5 soal dari 7 soal yang diberikan sebanyak 30-an lembar. Jadi 1 jawaban soal minimal 6 halaman. Fasilitas yang ada pun juga serba terbatas, tetapi mereka benar-benar memanfaatkannya secara maksimal.
Oleh karena itu, budaya mahasiswa di sini sangat berbeda dengan kebanyakan mahasiswa di Indonesia. Kalau tidak segera pulang dan belajar di rumah, biasanya mereka akan segera ke perpustakaan. Jangankah waktu aktif kuliah, masa liburan saja, ruang baca perpustakaan tetap penuh.
Itulah India, negara yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan akan pernah mengunjunginya, apalagi untuk sekolah. Hanya saja Allah maha tahu mana tempat yang terbaik bagi saya.
Atas saran ustadz Agus untuk kuliah di kampus Islam, saya mulai merasakannya manfaatnya. Minimal ibadah sholat di masjid terjaga dan tidak kesulitan dengan masalah makanan, termasuk masalah lingkungan yang jauh dari maksiat. Wallahu a’lam bishowab
****
India, 9 September 2010
Memasuki bulan syawal 1431
Penulis: Muhammad Rusyid
Artikel Majalah Qiblati, dikirim oleh penulis kepada redaksi (muslim.or.id)
1 Mengenai kelompok Jama’ah Tabligh ada beberapa ajaran mereka yang mendasar yang jauh dari ajaran Islam. Seperti seringnya merujuk pada kitab Fadhailul A’mal yang tidak sedikit berisi haditsdha’if. Dan kebanyakan mereka pun berdakwah namun jauh dari ilmu.

Di India, Atap Rumah Bisa Hasilkan Listrik


NEW DELHI (Berita SuaraMedia) - India agaknya tidak akan lagi kekurangan sumber energi. Dengan bantuan cahaya matahari yang melimpah, negeri ini segera menyulap sebuah atap menjadi penghasil listrik untuk keperluan rumah dan kantor.

Pemerintah India saat ini tengah intens berdiskusi dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) di AS guna mendapatkan lisensi untuk menggunakan purwarupa atap penyimpan energi berkapasitas 1 Megawatt.

"Kami terus berkomunikasi dengan MIT, agar bisa bekerjasama memasang atap penyimpan energi untuk rumah dan perkantoran di India," kata Sekretaris Kementrian Bidang Energi India H S Brahma, seperti dikutip dari Times of India,Minggu (03/07/2011).

Kementrian Bidang Energi India telah mengajukan proposal kerjasama dengan MIT dibawah pengawasan Indo-US Science and Technology Forum untuk mengembangkan prototip baterai penyimpan energi, dan menjadikannya produk komersil yang bisa memenuhi kebutuhan energi di India.

Dengan memanfaatkan panel matahari, sebuah atap yang berfungsi sebagai baterai penyimpan energi akan mengubah cahaya matahari menjadi listrik hingga 1 MW dan menyimpannya. Energi yang tersimpan pada atap ini menjadi pasokan energi yang bisa memberikan daya bagi satu desa atau wilayah kota kecil. 

"Menjadi negara tropis dengan matahari yang bersinar cerah selama 10 bulan setiap tahunnya adalah modal dasar bagi India. Kondisi ini cocok bila didukung dengan teknologi baterai penyimpanan energi seperti ini," tandas Brahma.

Sementara itu, Kematian orang-orang asal Hastings, Inggris sangat membantu negara kerajaan tersebut memproduksi energi yang dapat digunakan kembali.
Selama ratusan tahun, sebuah lembaga bernama Hastings Borough Council di Timur Sussex mengkremasi orang-orang yang meninggal dunia, tanpa tahu manfaat dari carbon footprint yang dihasilkan dari proses kremasi tersebut.

Carbon footprint adalah total kumpulan emisi gas dari efek rumah kaca yang dihasilkan suatu organisasi, pabrik ataupun produk. Gas ini sering disebut juga sebagai karbondioksida.

Kini lembaga tersebut ingin berinvestasi untuk teknologi sumber daya energi dengan memanfaatkan proses kremasi orang telah meninggal. Mereka berupaya mengubah sisa panas dari proses kremasi menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

Sebuah generator baru yang segera dipasang musim panas mendatang, merupakan bagian dari kelengkapan proyek energi seharga 800.000 euro ini. Proyek tersebut diyakini akan menghemat biaya dengan memangkas anggaran untuk energi. Demikian keterangan yang dikutip dari TG Daily.

Manager Hastings Borough Council Peter Mead menyebutkan tanaga daur ulang tersebut tidak datang langsung dari tubuh jenazah akan tetapi berasal dari mesin yang digunakan untuk mengkremasi orang meninggal dan menyaring gas dari proses pembakaran.

Hingga saat ini, tempat pembakaran mayat di Hastings Borough Council telah menghasilkan gas bermanfaat senilai 25.000 euro setiap tahunnya

Merubah Windows Anda Dari Bajakan Menjadi Original

Apabila Anda Memakai Windows yg Tidak Original, dan anda kesulitan untuk Update ke Microsof karena anda akan terlacak karena tidak memakai lisensi yg legal, dan hal ini akan mempersulit anda karena anda akan secara otomatis di Banded atau ditahan olehnya...

Mungkin ada banyak cara yg biasa digunakan oleh para Hacker?? ini cara sederhana yg bisa dicoba??

Anda Harus pakai Windows Genuine Advantage Validation,untuk download silakan masuk ke link dibawah ini:http://rapidshare.de/files/22320998/Genuine.7z.html
Lalu anda copykan file LegitCheckControl.dll ke dalamfolder c:\windows\system32 dan replace file yg sudah adadgn file DLL ini.

Saya jamin pasti Windows km bisa update ke situsnyaMicrosoft dan dianggap Windows Legal.

Semoga Bermanfaat

Ilmuwan Temukan Binatang Aneh Mirip Tikus Dan Gajah

BONI DODORI (Berita SuaraMedia) - Seekor mamalia berbulu dengan hidung mirip belalai muncul di hutan terpencil Afrika. 

Tikus agak besar ini diperkirakan spesies baru.
Ahli konservasi yang mempelajari keanekaragaman hayati di hutan Boni-Dodori, pantai timur laut Kenya, telah mendirikan jebakan kamera di wilayah tersebut setelah seorang ilmuwan melihat binatangsengi (tikus gajah) yang tidak dikenal.
Dari gambar tersebut, peneliti mengenali warna merah marun di sisi bahu dan punggung spesies itu. Hewan ini juga berciri pantat yang lebih rendah dengan warna hitam.
Secara garis besar, ilmuwan menilai bahwa makhluk ini lebih besar dibandingkan tikus berbelalai biasa.
Diperkirakan, objek itu miliki berat 600 gram, sepanjang 550 milimeter dan memiliki ekor 250 milimeter.
Tim ilmuwan yang berasal dari Zoological Society of London (ZSL) dan Kenya Wildlife Service (KWS) ini menganalisa DNA binatang itu untuk mengkonfirmasi apakah benar termasuk spesies baru.
Jika terbukti, hewan ini menjadi spesies ke-18 dari sengi yang masuk di keluarga Macroscelididae di mana semuanya berasal dari Afrika.
“Nenek moyang kita sering salah memahami hewan ini"
"Strategi perkawinan monogami dan moncong karismatik mereka yang fleksibel membuat spesies ini sangat menawan,” kata peneliti dari California Academy of Science Galen Rathbun.

Tolak Buka Aurat, Muslim Calon Dokter Didenda Pengadilan

STOCKHOLM (Berita SuaraMedia) - Seorang wanita Muslim dari Kista, utara Stockholm, yang ditolak lamarannya sebagai dokter gigi setelah menolak untuk mengenakan pakaian kerja berlengan pendek dengan alasan relijius, telah kalah dalam kasus diskriminasinya melawan Layanan Kesehatan Gigi Publik Swedia (Folktandvarden).
"Ini tidak dapat dimengerti," ujar wanita itu pada surat kabar The Local mengenai keputusan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik Stockholm.
Menyusul selesainya studi kedokteran gigi yang ditempuhnya pada bulan Januari 2008, wanita yang kini berusia 29 tahun itu melamar kerja di  Folktandvarden.
Dalam proses penerimaan kerja, ia diberitahu bahwa organisasi itu mengharuskan personelnya untuk mengenakan baju berlengan pendek ketika merawat pasien.
Namun peraturan di tempat tersebut, yang diterapkan untuk alasan higienis, berbenturan dengan keyakinannya sebagai seorang Muslim, yang melarangnya membuka aurat di tempat umum.
Mencari sebuah solusi, ia mengatakan bersedia mengenakan lengan panjang yang dapat dilepas di atas baju lengan panjangnya.
"Kami menyerahkan bukti dari Socialstyrelsen (Dewan Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional) yang menunjukkan bahwa menggunakan lengan panjang lepasan ini memiliki tingkat higienitas yang sama," ujarnya.
Setelah Folktandvarden menolak kompromi itu, ia menuntut ganti rugi sebesar 150.000 kronor (USD 21.500), menuduh penolakan organisasi tersebut untuk mengakomodasi permintaannya menghindari pakaian kerja berlengan pendek sebagai sebuah diskriminasi agama.
Namun, pengadilan Stockholm memihak Foltandvarden, menemukan bahwa keputusan untuk tidak mempekerjakan wanita itu bukan sebuah diskriminasi.
Dalam keputusannya, pengadilan menyebutkan regulasi dewan kesehatan yang merekomendasikan personel layanan kesehatan untuk mengenakan baju berlengan pendek ketika memeriksa pasien.
"Bahkan jika itu berarti merugikan bagi kaum Muslim, Folktandvarden harus mengikuti panduan yang ada untuk kebersihan dasar dalam sistem kesehatan," tulis pengadilan dalam penilaiannya.
Pengadilan juga memerintahkan wanita itu untuk membayar denda sebesar 250.000 kronor sebagai biaya pengadilan Folktandvarden, sesuatu yang menurutnya tidak akan mudah dilakukan.
"Ini tidak dapat diterima. Saya sedang tidak bekerja sekarang dan tidak memiliki pemasukan," ujarnya, menambahkan bahwa saat ini ia dibiayai oleh ayahnya.
Wanita berusia 29 tahun mengatakan bahwa ia mempertimbangkan untuk mengajukan banding, namun masih belum memutuskannya